Teaktree

Mind mapping (peta pikiran) merupakan kegiatan yang disenangi dinkelas kami. Peserta didik sangat menikmati dengan menggunakan metode pembelajaran ini. Hasil nya sungguh luar biasa. Mereka bisa mengembangkan sebuah materi seluas-luasnya dan dituangkan dalam selembar kertas yang sudah dipersiapkan. Dalam selembar kertas tersebutakan banyak bermacam-macam bentuk dan isinya. Tentu saja colourful. Hasilnya? Wow ... Tidak perlu ditanyakan. Benar-benar luar hiasa. Kadang saya sangat terheran-heran melihat hasilnya. How creative they are! Apa sich itu mid map? Apa ya kelebihan dan kerugiannya? Mind mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang digunakan melatih kemampuan menyajikan isi ( content ) materi pelajaran dengan pemetaan pikiran ( mind mapping ). Mind map dikembangkan oleh Tony Buzan (2002) sejak akhir tahun 1960-an sebagai cara untuk mendorong peserta didik mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar.  Iwan Sugiarto (2004: 75) mengemukakan “pemetaan pikiran (

          Awal ajaran baru ingin mendidik mereka tidak hanya dengan nilai akademisnya saja yang bagus tapi juga karakter mereka yang baik juga. Salah satunya dengan cara membuat pohon ini. Masih gersang tapi lama kelamaan akan menjadi pohon yang rindang dan lebat. Bagaimana cara menanamnya? Setiap minggu anak-anak membawa cerita motivasi yang didalamnya terdapat karakter baik yang dapat memotivasi mereka untuk berbuat baik juga. Kenapa harus karakter yang baik yang bisa ditanam di pohon tersebut? * ada salah satu anak yang menanyakan hal tersebut Tentu saja, setiap kita menanam dengan kebaikan pasti hasil atau buahnya akan sangat manis dan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Lihat, siswa laki-laki ini siap membacakan cerita motivasinya. Semua teman-temannya siap untuk mendengarkan. Mereka sedang memotong daun-daunnya yang siap untuk ditempelkan. Kami menanamnya bersama-sama lo... Memang tidak mudah menanamkan karakter-karakter yang baik pada mereka.Tid